Semangat Baru
Label:
Catatan Pena
-
Kalau
lagi bingung mikirin tugas yang sangkin banyaknya, dn bingung mana dulu yang
harus dijamah. Biar dapet inspirasi, langkah jitunya ya nulis, mengarang. Mmm semangat
baru.
Bingung
juga mau nulis apa. Hmm yang pasti aku tahu, bismillah..
Ya,
aku tahu, tetapi aku tidak maha tahu. Jadi pantas saja jika pengetahuanku kadang
salah.
Aku
pandai, tetapi aku tidak maha pandai. Jadi maklumi saja jika kepandaianku tidak
dalam semua hal.
Aku
melihat, tetapi aku tidak maha melihat. Jadi maklumi saja jika penglihatanku
kadang samar.
Aku
mendengar, tetapi aku tidak maha mendengar. Jadi maklumi saja jika pendengaranku
ada batasannya.
Aku
baik, tetapi aku tidak maha baik. Jadi maklumi saja jika kebaikanku belum
sepenuhnya istiqamah.
Aku
penyayang, tetapi aku tidak maha penyayang. Jadi maklumi saja jika dalam hal
apapun , ada satu dan lain hal yang tidak aku sukai.
Aku
pemaaf, tetapi aku tidak maha pemaaf. Jadi maklumi saja jika terkadang masih
terbesit sedikit bekas dalam hatiku.
Aku
indah (hehehe), tetapi aku tidak maha indah. Jadi maklumi saja jika pada jiwa
dan raga ini masih terdapat banyak kekurangan.
Aku
suci, tetapi aku tidak maha suci. Jadi maklumi saja jika diri ini tidak bebas
dari dosa.
Aku
kuat, tetapi aku tidak maha perkasa. Jadi maklumi saja jika aku lemah dan pada
satu titik aku akan mengalami kerapuhan.
Aku
hebat, tetapi akupun tidak maha berdiri sendiri. Jadi maklumi saja jika aku sangat
membutuhkan yang lain, entah itu; manusia, hewan, tumbuhan, udara, air, angin,
api, tanah, matahari, bulan, bintang, pagi, siang, sore, malam, dan sangat
membutuhkan Allah pastinya.
Aku
sabar, tetapi aku tidak maha sabar. Jadi maklumi saja jika kesabaranku
mempunyai ujungnya.
Subhanallah..
mana kelebihanku? Ternyata banyak juga kekuranganku.
Kelebihanku
seakan tertutupi oleh kekuranganku.
Jadi,
apa yang harus disombongkan? Jika padahal hanya ada satu dzat Yang Maha Lebih
dan Maha Sempurna, juga Maha Segala-galanya.
Ya,
setiap orang pasti ingin dipuji oleh orang lain.
Setiap
siswa pasti ingin mendapatkan nilai 100.
Tetapi
apalah artinya penilaian manusia? Jika itu hanya akan melambungkan diri (sombong).
Jika disadari yang pantas dipuji hanya Dia, yang memiliki nilai sempurna hanya
Dia.
Tetapi
semua ini janganlah menjadikan kita berkecil hati, jangan menjadikan kita
berputus asa dalam menjalani hidup. Semua yang diciptakan-Nya tidaklah sia-sia.
Bukankah Dia tahu apa yang kamu tidak ketahui?
Jadi?
Ya
jadilah!
Ya,
masih ada jalan untuk menjadi baik. Allah akan mengubah setiap kaumnya jika
kaumnya mau berusaha. Itu janjinya dan janji-Nya itu pasti. Maka, meskipun kita tidak sempurna setidaknya
kita telah diberi akses kesempurnaan jika dibandingkan dengan makhluk
ciptaan-Nya yang lain. Kita telah diberi akal, otak, kepala, mata, hidung,
mulut, tangan, kaki, dan organ tubuh yang lain. Bahkan lingkungan dengan
berbagai sumber daya yang ada. Itulah rahmat-Nya yang harus digunakan untuk
beribadah kepada-Nya. Dengan beribadah akan menumbuhkan rasa syukur akan segala
sesuatunya dan kita akan merasakan cukup. Jadi nikmat Tuhanmu manakah yang kamu
dustakan?
Nah,
demikian sedikit nasihat-nasihat yang telah aku dapat dari berbagai sumber. Bukan
maksud aku menggurui tetapi terlebih hanya ingin berbagi dan barangkali ini
mampu mengingatkan aku di saat aku lupa.
Terimakasih.
Mohon maaf jika ada salah kata.
Sepertinya
aku telah menemukan inspirasi, tugas mana yang harus disentuh dahulu. Alhamdulillah..
Semangat Baru
Label:
Catatan Pena
-
Kalau
lagi bingung mikirin tugas yang sangkin banyaknya, dn bingung mana dulu yang
harus dijamah. Biar dapet inspirasi, langkah jitunya ya nulis, mengarang. Mmm semangat
baru.
Bingung
juga mau nulis apa. Hmm yang pasti aku tahu, bismillah..
Ya,
aku tahu, tetapi aku tidak maha tahu. Jadi pantas saja jika pengetahuanku kadang
salah.
Aku
pandai, tetapi aku tidak maha pandai. Jadi maklumi saja jika kepandaianku tidak
dalam semua hal.
Aku
melihat, tetapi aku tidak maha melihat. Jadi maklumi saja jika penglihatanku
kadang samar.
Aku
mendengar, tetapi aku tidak maha mendengar. Jadi maklumi saja jika pendengaranku
ada batasannya.
Aku
baik, tetapi aku tidak maha baik. Jadi maklumi saja jika kebaikanku belum
sepenuhnya istiqamah.
Aku
penyayang, tetapi aku tidak maha penyayang. Jadi maklumi saja jika dalam hal
apapun , ada satu dan lain hal yang tidak aku sukai.
Aku
pemaaf, tetapi aku tidak maha pemaaf. Jadi maklumi saja jika terkadang masih
terbesit sedikit bekas dalam hatiku.
Aku
indah (hehehe), tetapi aku tidak maha indah. Jadi maklumi saja jika pada jiwa
dan raga ini masih terdapat banyak kekurangan.
Aku
suci, tetapi aku tidak maha suci. Jadi maklumi saja jika diri ini tidak bebas
dari dosa.
Aku
kuat, tetapi aku tidak maha perkasa. Jadi maklumi saja jika aku lemah dan pada
satu titik aku akan mengalami kerapuhan.
Aku
hebat, tetapi akupun tidak maha berdiri sendiri. Jadi maklumi saja jika aku sangat
membutuhkan yang lain, entah itu; manusia, hewan, tumbuhan, udara, air, angin,
api, tanah, matahari, bulan, bintang, pagi, siang, sore, malam, dan sangat
membutuhkan Allah pastinya.
Aku
sabar, tetapi aku tidak maha sabar. Jadi maklumi saja jika kesabaranku
mempunyai ujungnya.
Subhanallah..
mana kelebihanku? Ternyata banyak juga kekuranganku.
Kelebihanku
seakan tertutupi oleh kekuranganku.
Jadi,
apa yang harus disombongkan? Jika padahal hanya ada satu dzat Yang Maha Lebih
dan Maha Sempurna, juga Maha Segala-galanya.
Ya,
setiap orang pasti ingin dipuji oleh orang lain.
Setiap
siswa pasti ingin mendapatkan nilai 100.
Tetapi
apalah artinya penilaian manusia? Jika itu hanya akan melambungkan diri (sombong).
Jika disadari yang pantas dipuji hanya Dia, yang memiliki nilai sempurna hanya
Dia.
Tetapi
semua ini janganlah menjadikan kita berkecil hati, jangan menjadikan kita
berputus asa dalam menjalani hidup. Semua yang diciptakan-Nya tidaklah sia-sia.
Bukankah Dia tahu apa yang kamu tidak ketahui?
Jadi?
Ya
jadilah!
Ya,
masih ada jalan untuk menjadi baik. Allah akan mengubah setiap kaumnya jika
kaumnya mau berusaha. Itu janjinya dan janji-Nya itu pasti. Maka, meskipun kita tidak sempurna setidaknya
kita telah diberi akses kesempurnaan jika dibandingkan dengan makhluk
ciptaan-Nya yang lain. Kita telah diberi akal, otak, kepala, mata, hidung,
mulut, tangan, kaki, dan organ tubuh yang lain. Bahkan lingkungan dengan
berbagai sumber daya yang ada. Itulah rahmat-Nya yang harus digunakan untuk
beribadah kepada-Nya. Dengan beribadah akan menumbuhkan rasa syukur akan segala
sesuatunya dan kita akan merasakan cukup. Jadi nikmat Tuhanmu manakah yang kamu
dustakan?
Nah,
demikian sedikit nasihat-nasihat yang telah aku dapat dari berbagai sumber. Bukan
maksud aku menggurui tetapi terlebih hanya ingin berbagi dan barangkali ini
mampu mengingatkan aku di saat aku lupa.
Terimakasih.
Mohon maaf jika ada salah kata.
Sepertinya
aku telah menemukan inspirasi, tugas mana yang harus disentuh dahulu. Alhamdulillah..
Maha Suci Allah
Label:
Catatan Pena
- Selasa, 03 September 2013
Subhanallaah…
Hasrat untuk bertemu itu masih melekat dalam lubuk
hati ini
Wahai lelaki impian, imam masa depan…
Siapa orangnya yang tak suka melihat kebersahajaan dirimu
itu?
Siapa orangnya yang tak ingin memiliki hati yang
cemerlang itu?
Sadarkah kau tentang ini?
Wahai lelaki impian, imam masa depan…
Adakah terselip hasrat dirimu untuk mengenalku?
Sempatkah engkau meluangkan waktu untuk
memikirkanku?
Sungguh, mungkin tidak pernah sedikitpun
Dirimu terlalu bersih, dan akupun tak sampai hati
memaksamu untuk mengenalku, apalagi memikirkan diriku
Karena aku sadar sesadar-sadarnya, bahwa aku masih
jauh dari sempurna jika dibandingkan dengan dirimu
Yaa Illahi Rabbii, apakah aku terlalu berlebihan
menilai makhlukmu itu?
Setelah melihat rupanya yang sekilas memandang
Ooh… lelaki impian, imam masa depan. Itulah yang
pertama kali tumbuh di fikiranku…
*hanya sekedar oret-oretan pena saja :)
Langganan:
Postingan (Atom)