Analisis Kelayakan Bisnis

BAB I
PENDAHULUAN

1.1  Latar Belakang
Menurut Hisrich Peters, Business Plan adalah dokumen tertulis yang disiapkan oleh wirausaha yang menggambarkan semua unsur-unsur yang relevan baik internal maupun eksternal mengenai perusahaan untuk memulai suatu usaha.
Bisnis adalah suatu kegiatan menciptakan barang atau jasa yang dibutuhkan orang lain dengan mencari keuntungan atau tidak. Suatu bisnis akan berjalan dengan baik apabila sebelumnya telah dibuat perencanan bisnis dengan matang yaitu dengan menganalisis kelayakan bisnis yang di dalamnya terdapat poin-poin yang harus diteliti untuk menjalankan sebuah bisnis. Apabila hasil analisis tersebut tidak ada permasalahan maka bisnis tersebut layak untuk dijalankan.
1.2  Tujuan
Untuk mengetahui kelayakan sebuah rencana bisnis yang akan dijalankan.
1.3  Perumusan Masalah
1)         Analisis aspek pemasaran
2)         Analisis aspek produksi
3)         Analisis aspek manajerial
4)         Analisis aspek keuangan
 
 
BAB II
ISI
ANALISIS KELAYAKAN BISNIS RUMAHAN:
Jasa Menjahit Pakaian “Laa Tahzan Fashion”

1.      Analisis Aspek Pemasaran
a.       Kebutuhan dan Keinginan Konsumen
Salah satu kebutuhan manusia yang paling utama adalah sandang atau yang biasa disebut pakaian. Hampir setiap hari manusia berganti pakaian pada pagi, sore dan malam hari. Dari kebutuhan ini muncul sebuah keinginan manusia untuk selalu memperbaharui pakaiannya, baik model, jenis, warna dan motifnya. Sehingga manusia menginginkan ketersediaan pakaian sesuai dengan keinginannya tersebut. Dengan ini kebutuhan akan pakaian meningkat setiap waktunya, kemampuan daya beli merekapun tinggi karena pakaian sudah menjadi kebutuhan primer. Berdasarkan keinginan yang sudah menjadi kebutuhannya tersebut, saya mempunyai ide untuk menciptakan usaha dengan menyediakan pakaian-pakaian siap pakai untuk memenuhi keinginan dan kebutuhan masyarakat, baik laki-laki maupun perempuan, baik dewasa maupun anak-anak  sampai lanjut usia. Saya berusaha menciptakan produk yang sedikit berbeda dengan produk yang lain. Selain menciptakan pakaian jadi, saya menyediakan jasa pembuatan maupun jasa servis pakaian.
b.      Segmentasi Pasar
Pelanggan saya adalah dari semua kalangan. Semua lapisan masyarakat dari bawah hingga atas dapat menikmatinya, karena harga yang saya tawarkan sangat terjangkau namun tidak mengurangi kualitas produk atau jahitan. Saya menyediakan pakaian dengan kain yang hangat dan adem (tidak panas) menyesuaikan suhu dan cuaca suatu wilayah. Busana muslim untuk masyarakat yang berbusana muslim dan busanal ainnya.


c.       Target Pasar
Saya berusaha memuaskan para pelanggan dengan pelayanan yang ramah, harga yang murah dan kualitas yang baik. Dengan ini diharapkan saya mampu meraih banyak konsumen minimal 50 orang dalan satu bulannya.
d.      Nilai Tambah
Bisnis ini sangat memberi peluang yang besar bagi para pemasok, agen dan konsumen akhir dengan memberi potongan harga kepada para pemasok dan agen serta memberi potongan harga kepada konsumen dengan ketentuan waktu pembayaran.
e.       Masa Daur Hidup Produk
Pakaian adalah produk yang tahan lama, walaupun tidak terjual dalam bulan ini dapat dijual pada bulan berikutnya bahkan tahun berikutnya dengan merubah sedikit model agar tetap menyesuaikan model pada tahun yang baru. Sehingga mampu menghasilkan laba sampai modal kembali.
f.       Struktur Pasar
Bisnis ini termasuk ke dalam struktur pasar persaingan tidak sempurna atau termasuk ke dalam pasar monopolistic; dengan satu jenis barang yang ditawarkan, banyak penjual dan pembeli, bebas memasang harga dan penjual mampu mempengaruhi pasar dengan adanya deferensiasi produk.
g.      Persaingan dan Strategi Pesaing
Persaingan dalam bisnis ini cukup tinggi, banyaknya produsen yang inovatif dalam memproduksi dan cara untuk memasarkannya menambah daftar persaingan di dalam bisnis ini. Sehingga saya mencari jalan keluar dengan menciptakan produk yang sedemikian berbeda dengan yang ada di pasaran, mempromosikannya di tempat-tempat yang belum terjamah oleh banyak produsen, mematok harga yang terjangkau oleh masyarakat kalangan bawah agar merekapun mampu untuk menikmati produk saya dan saya menggunakan teknologi produksi dan promosi yang sudah ada.
h.      Ukuran Pasar
Pakaian adalah kebutuhan manusia yang harus dipenuhi sehingga permintaan akan pakaianpun akan selalu meningkat. Dengan permintaan yang selalu meningkat, volume penjualan tinggi berarti pasar potensial.
i.        Pertumbuhan Pasar
Pasang surut dalam hidup itu biasa, apalagi dalam dunia bisnis. Permintaan pakaian biasanya mengalami kondisi pasang pada momen-momen tertentu, misalnya pada saat hari raya, trend mode tertentu dan pada saat tahun ajaran baru dimana banyak yang membutuhkan baju seragam baru. Untuk mengantisipasi saat-saat surut, saya selalu berusaha untuk mencari ide-ide segar dengan menciptakan model-model baru.
2.      Analisis Aspek Produksi
a.       Lokasi Operasi
Bisnis ini berlokasi dekat dengan pemasok dan konsumen serta bahan bakunya. Produksinyapun berusaha untuk menarik minat konsumen dengan model sekarang dan sedikit berbeda dengan yang lain.
b.      Volume Operasi
Saya memproduksi pakaian baru maksimal 5 setiap jenisnya. Kemudian setelah ada pesanan saya akan membuatkan pesanan minimal 2 setiap jenisnya sebagai pilihan. Untuk jasa pembuatan dan servis pakaian kami siap setiap saat.
c.       Mesin dan Peralatan
Mesin dan peralatan yang digunakan untuk produksi adalah mesin-mesin yang cukup sederhana, antara lain: mesin jahit, mesin obras dll. Peralatannyapun sangat sederhana dengan dibantu oleh tenaga-tenaga ahli yang terampil.
d.      Bahan Baku dan Bahan Penolong
Bahan baku dalam pembuatan pakaian adalah kain.
e.       Tenaga Kerja
Kebutuhan akan tenaga kerja masih relative sedikit. Hanya dengan satu orang, saya mempercayakan ibu saya dibidang produksi yang juga sebagai pemilik dan cukup untuk melayani permintaan yang ada dan sayapun ikut andil dalam mendesain model dan memasarkannya baik lewat internet dan langsung ke masyarakat luas. Yang harus dibutuhkan banyak adalah para pemasok untuk mempromosikan produk.
f.       Lay-out
Fasilitas berbagai operasi untuk memproduksi diletakan pada satu ruang untuk lebih mengefisiensikan proses produksi. Yaitu waktu dan tempatnya.
3.      Analisis Aspek Manajerial
a.       Kepemilikan
Unit bisnis yang akan didirikan adalah milik pribadi. Keuntungan dari bisnis milik pribadi adalah pemilik bebas mengelola bisnis tanpa adanya campur tangan orang lain maupun pemerintah. Penentuan hargapun bebas tidak terikat oleh pemerintah.
b.      Organisasi
Melihat tujuan dari bisnis ini yaitu mencari laba dengan cara memenuhi kebutuhan masyarakat. Kami sangat memerlukan organisasi bisnis untuk dapat bekerjasama, berbag informasi, meluaskan jaringan pemasaran.
c.       Tim Manajerial
Bisnis ini akan dikelola dengan melibatkan orang lain di dalamnya secara profesional. Orang lain ini hanya sebagai pemasar atau bergerak pada bidang manajemen pemasaran. Sedang untuk manajemen produksi dan manajemen keuangannya saya sendiri dan ibu saya.
d.      Karyawan
Karena permintaan konsumen relative sedikit pada hari-hari biasa, kami dapat mengatasinya sendiri. Sedangkan pada hari-hari tertentu dimana banyak permintaan kami membutuhkan karyawan tambahan untuk sementara.
4.      Analisis Aspek Keuangan
a.       Kebutuhan Dana
Dana yang dibutuhkan adalah untuk membeli perlengkapan produksi seperti kain, benang, kancing dan lain-lain sekitar Rp 1.000.000,00, karena saya memnggunakan rumah saya sebagai tempat produksi dan toko, jadi tidak dibutuhkan dana untuk menyewa tempat. Alat produksinyapun saya menggunakan mesin yang sudah ada.
b.      Sumber Dana
Modal awal ini saya ambil dari uang saya sendiri dan sebagian dari investasi orang tua. Pembagian keuntungannyapun berdasarkan kesepakatan sebelumnya.
c.       Proyeksi Neraca
Aktiva
-          Kas                                                      6.000.000 (per tahun)
-          Piutang                                                  600.000
-          Perlengkapan                                       1.000.000
-          Peralatan                                                500.000
-          Akumulasi peralatan                               (9.000)
∑ Aktiva                                                                                                                     8.091.000
Pasiva
-          Utang Usaha                                          891.000
-          Utang Gaji                                          1.000.000
-          Utang Pph                                              200.000
Modal (modal awal+pendapatan-prive)          6.000.000 (kekayaan bersih)
  Pasiva                                                                                                                     8.091.000


d.      Proyeksi Rugi Laba
Pendapatan Jasa                                                                                                          6.000.000
Biaya-biaya
-          Biaya servis peralatan                            200.000
-          Biaya Listrik dan lain-lain                   1.200.000
∑ Biaya                                                                                                                       1.400.000
Laba bersih                                                                                                            4.600.000



BAB III
KESIMPULAN

Dari analisis kelayakan bisnis di atas menggambarkan bahwa bisnis jasa menjahit pakaian ini cukup menguntungkan, walaupun keuntungan yang didapat tidak terlalu banyak namun bisnis rumahan ini mampu menjadi bisnis sampingan dan sebagai wadah untuk menuangkan ide dan kreativitas serta bakat yang sudah dimiliki agar berguna dan memberi kepuasan kepada masyarakat pada umumnya dan sendiri pada khususnya. Dari kepuasan tersebut muncul rasa kesenangan tersendiri untuk para produsen. Jadi bisnis rumahan jasa menjahit pakaian ini layak untuk dijalankan.

*Referensi : Nurochim dan Purwanto, Iwan. (2010). Manajemen Bisnis. Jakarta: Lembaga Penelitian UIN Syarif Hidayatullah